Pages

Minggu, 29 Mei 2011

Ia Masuk Surga, Padahal tak Pernah Shalat


Judul :Ia Masuk Surga, Padahal tak Pernah Shalat
Penulis : Badiatul Muchlisin Asti


Buku ini berawal dari rubik Kisah Hikmah di bulletin dakwah Ilma Nafia, dirubiknya disetiap edisinya, memunculkan kisah-kisah hikmah yang bermanfaat sebagia bahan renungan. Di dalam buku ini ada 50 kisah menarik sekaligus memotivasi pembaca agar gemar beramal soleh.

Di artikel ini saya mengutip pada bab 9 halaman 36 mengisahkan tentang "Ia Masuk Surga, Padahal tak Pernah Shalat"

Diriwayatkan, tatkala Rasulullah SAW, mengadakan pengepungan terhadap beberapa benteng Khaibar, datang seorang pengembala yang berwajah hitam bersama kambing-kambing gembalaannya. Ia adalah seorang pekerja yang bekerja dengan orang-orang yahudi di benteng itu sebagai orang upahan, Ia berkata kepada Rasulullah SAW, " Wahai Rasulullah, paparkan kepadaku apa itu Islam?" Lantas, Beliau memaparkanya secara panjang lebar tentang seluk-beluk Islam. Karena kagum, maka orang itupun masuk islam.
Tatkala udah masuk Islam, ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini seorang upahan yang bekerja pada pemilik kambing-kambing ini sebagai amanah bagiku,. Apa yang seharusnya aku perbuat?"

"Lemparkan pasir itu kewajah-wajahnya, pasti ia akan kembali lagi ketuannya, " jawab Rasulullah. Maka, si pengembala berkulit hitam ini mengambil segenggam kerikil, lalu melemparkannya ke arah wajah kambing-kambing tersebut seraya berkarta." Pulanglah ketuan kalian. Demi Allah, taku tidak pernah sudi lagi menemani kalian. "Maka, secara ajaib kambing-kambing itu pun pergi secara bergerombolan seakan ada orang yang mengiringnya, hingga semauanya masuk ke benteng itu.

Setelah itu, Si pengembala maju kearah benteng itu untuk ikut serta berperang bersama kuam kaum muslimin. Namun ia terkena lemparan batu keras yang kemudian merengut nyawanya, padahal ia belum sempat shalat untuk Allah walaupun satu raka'at pun.

Kemudian jenazah si pengembala itu dibawa kesamping Rasulullah SAW. Dalam kondisi tertutup dengan kondisi terlilit. Lalu, beliau yang ketika itu bersama sebagian para sahabatnya menoleh kearahnya kemudain berpaling. Para sahabat heran dan lantas berkata," Wahai Rasulullah, mengapa engkau berpaling darinya?"



Beliau segera menjawab, " Sesungguhnya ia sekarang bersama istrinya, bidadari jelita yang sedang menggerak-gerakkan badannya untuk menghilangkan debu yang menempel." Mudah-mudahan kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Amin…

sumber : thanks infonya

bimbang,,

Seribu pertanyaan kini menghantui.. sesungguhnya jawaban hanya ada pada hati kecil. Aku yakin dibalik ini semua tersingkap hikmah yang mendalam. Betapa besar ke Agungan-Mu hingga aku yakin dibalik cobaan ini pasti ada jalan yang indah bagiku. Aku semakin tahu arti HIDUP ini. pendekatan diri pada-Mu lah yang membuat hati, fikiran dan batin ku tenang, Semua misteri ini hanya dapat di pecahkan melalui jalan-Mu. Kuncinya hanya satu mendekatkan diri pada Mu. Ya Allah, ternyata cobaan ini menghantarkan aku untuk mendekatkan diri pada-Mu, karena kelalaian dan kesilafan ku. Jangan biarkan nafsu-nafsu, dan setan-setan dalam hati dan fikiran ini membutakan segalanya. Kuatkanlah benteng-benteng keimanan ku Ya Robb..

Ya Allah... Mungkin terlalu Naif bila aku curhatkan seluruh isi hati disini, namun aku ingin dia tahu ya Rabb .. disini, ada seseorang yang selalu menunggunya , yang selalu berharap kehadiran mereka.. bantulah aku Ya Rabb agar aku kuat menjalani semua ini, berikanlah kesabaran bagiku, berikanlah kemantapan hati bagiku, bangkitkanlah aku dan berikanlah aku keceriaan lagi Ya Rabb agar aku bisa seperti dulu lagi.. Amin. Amin.. Sehatkan lah my little family disana, lindungilah ia disana...semoga terbuka bagiku jalan kebohongan menjadi jalan kebenaran... Aminnnnnnnn. Ampunilah seseorang disana bila ia telah memutar balikkan fakta yang sesungguhnya, sesungguhnya mungkin ada sesuatu yang ia sembunyikan yang aku tak tahu apa penyebabnya.. Aku hanya bisa membesarkan hati dan aku yakin suatu hari Engkau akan membantu hamba Mu yang lemah dan malang ini... :)

Rabu, 25 Mei 2011

5 Kalimat yang diucapkan oleh barang yang kita sedekahkan


Dari sayyidina Ali bin Abu Thalib, menerangkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda : "Barang yang di sedekahkan apabila sudah lepas dari tangan orang yang memberikan, ketika akan di terima oleh orang yang menerima, dia mengucapkan 5 kalimat " :
:
1. Aku adalah barang yang kecil lagi sedikit nilainya, sedang engkau telah membesarkan aku di hadapan Allah.
2. Aku semula barang yang hanya sedikit, sedang engkau telah menjadikan sesuatu yang banyak dalam pandangan Alloh SWT.
3. Aku semula adalah musuhmu, sedang engkau telah menjadikan aku sebagai teman karib.
4. Aku semula adalah barang yang mudah rusak, sedang sekarang engkau telah mengabadikan aku.
5. Aku semula engkau jaga dari pencuri, sedang sekarang aku menjagamu dari amuk api neraka....


CERITA "PENJUAL IKAN"


Seseorang mulai berjualan ikan segar dipasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan "Disini Jual Ikan Segar"

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya. "Mengapa kau tuliskan kata :DISINI ? Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DISINI , bukan DISANA?"

"Benar juga!" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "DISINI" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya.

"Mengapa kau pakai kata SEGAR ? bukankah semua orang sudah tau kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"

"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dantinggallah tulisan "JUAL IKAN"

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakantulisannya : "Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tau kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?"

Benar juga pikir si penjual ikan,, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggalahtulisan "IKAN"

Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke 4, yang juga menanyakan tulisannya : "Mengapa kau tulis kata IKAN?, bukankah semua orang sudah tau kalau ini Ikan bukan Daging?"

"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.

(Author Unknown)

Sahabat, Bila kita ingin memuaskan semua orang, maka yakinlah itu hal yang mustahil.... atau bahkan kita malah justru merugikan diri sendiri

Sudah menjadi fitrah manusia untuk berbeda pendapat. Terbukti perumahan mungil2 yang dulunya sama semua, dalam hitungan tahun sudah menjadi beda semua...

Jadi utamakan suara hati anda... biarlah orang lain berpendapat..., tapi saringlah, cerna kembali pendapat mereka... apakah sesuai dengan kata hati anda?... jika tidak, maka tegaslah tuk mengatakan... "Tidak!... maaf" :)

sumber : http://argatikel.blogspot.com/search/label/Renungan